Melepas kepedihan yang slalu merongrong kalbu
Menghamburkan setiap kegalauan
Mengumbar setiap kusut jiwa
Lihat aku di titikku berpijak
Lihat sendu lukisan indahku
Aku pembohong!
Aku slalu menjadikan tawa sebagai topeng kesengsaraan
Dan karena terpaksa berlalulah
Aku menjadikan hujan sebagai air mataku
Ketika aku mampu melihat
Semua yang terhampar dihadapku adalah kosong
Aku bersembah kepada-Nya
Dari sayatan-sayatan tajam nan perih yang membuatku layu
Tapi aku masih bisa tumbuh
Menghadap pada cahaya mentari yang masih sudi menerangiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar